Kamis, 12 Maret 2015

Pria Jujur Ini Ditipu Toko Penjual iPhone di Singapura

Komunitas internet kumpulkan donasi $10.000, Pham yang jujur menolak.
Jum'at, 7 November 2014 | 08:50 WIB
Oleh : Adrianus Mandey
Pria Jujur Ini Ditipu Toko Penjual iPhone di Singapura
Pham Van Thoai yang ditipu toko iPhone Singapura (Lianhe Zaobao)
sumber:: http://dunia.news.viva.co.id/news/read/555737-pria-jujur-ini-ditipu-toko-penjual-iphone-di-singapura

VIVAnews - Pada Kamis, 6 November, hampir $10.000 atau sekitar Rp 120 juta terkumpul dalam aksi pengumpulan donasi di internet bagi seorang turis Vietnam. Dia menjadi korban penipuan toko penjual iPhone di pusat perbelanjaan Sim Lim Square, Singapura.

Dilansir dari The Straits Times, insiden bermula saat seorang buruh pabrik Vietnam bernama Pham Van Thoai berniat membeli sebuah iPhone 6 sebagai hadiah ulang tahun untuk pacarnya saat berlibur di Singapura, pada Senin 3 November lalu.

Dia mengaku memang telah mempersiapkan kejutan itu sejak beberapa bulan lalu, dengan menabung sebesar $950 yang setara dengan lima bulan gajinya.  Pham yang berusia 30 tahun terkejut ketika akan meninggalkan toko yang bernama Mobile Air itu.

Sebab dia tidak boleh membawa iPhone yang dibelinya, sebelum membayar biaya tambahan sebesar $1.500 atau sekitar Rp 18,3 juta yang disebut sebagai biaya garansi. Kebahagiaan Pham sirna seketika.

"Saya hanya buruh pabrik dengan gaji $200 sebulan. Itu ($1.500) jumlah yang sangat besar bagi saya. Saya sungguh sangat sedih," kata Pham pada surat kabar China Lianhe Zaobao, Senin. Dia mengakui sebelumnya disuruh menandatangani perjanjian oleh pihak toko.

Namun karena tidak lancar dalam berbahasa Inggris, dia tidak mengetahui jika isi perjanjian itu akan menjebaknya. Dia juga tidak memiliki praduga buruk karena berpikir bahwa Singapura adalah tempat yang aman untuk berbelanja.

"Saat mereka mengatakan apakah Saya menginginkan garansi satu atau dua tahun, Saya mengira garansi satu tahun diberikan secara cuma-cuma sehingga Saya menjawab satu tahun. Dia (pemilik toko) juga tidak mengatakan Saya harus membayar untuk itu," kata Pham.

Saat mengetahui bahwa dia harus membayar biaya tambahan untuk membawa pulang iPhone 6 yang dibelinya, Pham langsung berlutut memohon uangnya dikembalikan. Tapi dia malah ditertawakan oleh pemilik dan para penjaga toko.

Mobile Air yang memiliki beberapa toko tersebar di Singapura itu, kemudian menawarkan untuk mengembalikan sebesar $600 padanya. Tapi pacar Pham menolak untuk pergi hingga seluruh uang pembelian dikembalikan, serta memanggil polisi.

Saat polisi tiba, penjaga Mobile Air mengklaim bahwa Pham telah menandatangani perjanjian dengan mereka. Pada perjanjian itu diatur bahwa pihak toko hanya akan membayar $70 jika pembeli mengembalikan barangnya.

Akhirnya kasus itu dibawah ke Asosiasi Konsumen Singapura (Case), yang sayangnya tidak berpihak pada Pham. Perjanjian yang menipu dan menjebak konsumen itu tidak dibatalkan oleh otoritas Singapura, yang malah membela toko.

Case hanya memerintahkan Mobile Air untuk membayar $400, atau kurang dari setengah harga pembelian. "Saya harus pulang dalam dua hari dan tidak menginginkan ada masalah, jadi saya memutuskan untuk menerima keputusan itu," kata Pham.

Case mengatakan ada 14 laporan keluhan antara Juli hingga September terhadap Mobile Air, yang merupakan salah satu jaringan pertokoan terbesar di Singapura.

Aksi Donasi
Rekaman video yang memperlihatkan Pham berlutut memohon pengembalian uangnya, kemudian menyebar dengan cepat di internet. Selain menghukum pemilik Mobile Air dengan menyebarkan kecaman, komunitas dunia maya pun bergerak mengumpulkan donasi bagi Pham.

Kampanye pengumpulan donasi dimulai di situs Indiegogo, pada Senin. Bantuan pun segera berdatangan hanya dalam beberapa menit. Bahkan pada Kamis terkumpul hampir $10.000. Tapi Pham menolaknya.

Pham mengatakan dia telah menerima bantuan sebesar $550 dari seorang pengusaha, pada Kamis, dan telah membeli sebuah iPhone dengan uang itu. Dia mengatakan tidak akan menerima lagi bantuan lain.

"Saya kehilangan $550. Jadi saya hanya menerima $550 yang didonasikan oleh seorang yang baik. Tidak lebih. Saya bersyukur atas kebaikan anda semua, tapi saya tidak mau mengambil lebih dari uang saya yang hilang," ucap Pham.


Turis Vietnam yang ditipu di Singapura bisa dapatkan kembali uang berkali lipat, berkat sebuah kampanye online

Hati-hati kepada para turis yang mengunjungi Sim Lim Square, sebuah kompleks toko IT di Singapura (mirip dengan Glodoknya Jakarta) yang memiliki reputasi buruk. Sejumlah toko di mall Sim Lim Square dikenal sering menyesatkan konsumen – khususnya para turis asing – terkait harga produk. Dan dalam satu minggu yang sama, sejumlah kejadian tidak mengenakkan telah terjadi di sana yang membuat reputasi Sim Lim Square lebih buruk lagi.
Salah satu kejadian yang sedang viral di Facebook ialah tentang turis asal Vietnam yang ditipu besar-besaran di sana. Begini ceritanya: sang pekerja pabrik, yang memiliki pendapatan USD 200 sebulan (sekitar Rp 2,4 juta), membayarkan USD 760 (Rp 9,2 juta) untuk membeli sebuah iPhone 6 untuk pacarnya di Mobile Air, sebuah toko yang memiliki reputasi buruk. Ia ditanya apa ia ingin menambahkan perpanjangan garansi untuk smartphone, yang ia jawab ya, karena berpikir itu gratis. Ternyata, itu tidaklah gratis, dan pegawai tersebut meminta sang turis membayarkan biaya tambahan sebesar USD 1.200 (Rp 14,6 juta) untuk paket itu. Tentu saja sang turis menolak, dan meminta pengembalian uang, tapi pegawai itu tidak memberikannya. Sang turis lalu berlutut dan memohon agar uangnya dikembalikan, tapi yang ia dapatkan hanyalah suara tawa, hinaan, dan sebuah tawaran untuk mendapatkan kembali hanya USD 480 (Rp 5,8 juta) dari si pegawai:

Sang turis akhirnya pulang dengan tangan kosong. Menurut The Straits Times, Asosiasi Konsumen Singapura (CASE) berhasil mendapatkan kembali USD 320 (Rp 3,9 juta) untuk si turis, tapi hanya segitu. Tidak mengejutkan, cerita ini membuat banyak orang geram di Facebook:
Alvin Lim: https://www.facebook.com/alvinology?fref=nf

Read that this poor Vietnamese tourist went down on his kneels to beg the scumbags at Sim Lim Square to give back his money, but they just laughed at him. Earn money like that good meh? Very chek ark.
The story:
The tourist, surnamed Bành, said that he is a factory worker with a monthly income of $200 and it took him several months to save up for the phone. He was on a holiday with his girlfriend.
The first shop he visited in Sim Lim Square was Mobile Air. He was quoted $950 for the phone which he paid for readily. Thinking that Singapore was a safe place to shop, he signed an invoice without scrutinizing it.
When he was about to leave with the phone, people from Mobile Air stopped him and asked if he wanted a warranty package of one or two years. He agreed to a one-year package thinking it was complimentary.
His nightmare began when he was asked to pay another $1,500 for the warranty package or he would not be able to get the phone. He then asked for his money to be refunded but the people from Mobile Air did not do so.
Bành subsequently got on his knees tearfully, put his hands together, and begged for a refund. He said that the people in Mobile Air were laughing at him and other bystanders did not help him.
His girlfriend got him to stand up and Mobile Air said they would refund him $600. His girlfriend refused to walk away empty-handed and $350 poorer. Alvin Lim

Satu founder startup lokal bernama Gabriel Kang memutuskan untuk melakukan sesuatu. Memanfaatkan kekuatan massa, ia membuat sebuah kampanye online di Indiegogo dengan tujuan menggalang dana sebesar US 1.000 (Rp 12,2 juta) untuk memberikan sebuah iPhone 6 untuk orang malang itu. Sang founder juga akan memberikan sebuah goodie bag sebagai tambahan: Saya merasa Pak Pham [sang turis] telah mendapatkan ketidakadilan yang besar dalam sistem hukum dan walau kita tidak dapat [membuatnya melupakan] kejadian traumatis dan memalukan itu, kita dapat bantu memperbaiki situasi. Mari kita berikan dia sebuah iPhone 6! Dan apabila kita berhasil mengumpulkan sedikit lebih banyak uang, saya ingin memberikannya hadiah kecil seperti Bak Kwa, selai kaya, dan paket rempah-rempahan agar ia merasakan sejumlah makanan Singapura yang ia lewatkan. Seluruh liburannya dirusak oleh perbuatan seorang pesuruh toko retail, dan apabila ia harus menghadapi kejadian yang sangat traumatis seperti ini, pastinya nafsu makannya hilang dan ia melewati semua pengalaman menarik di Singapura. Luar biasanya, kampanye online ini telah melewati target penggalangan dananya dalam waktu satu jam, dan saat ini berada pada angka di atas USD 9.000 (Rp 109 juta).

Gabriel mengatakan di halaman kampanye bahwa ia tidak memiliki afiliasi apapun dengan sang turis Vietnam, ia hanya ingin berbuat hal yang benar untuk sang turis. Dan berhubung jumlah dana yang terkumpul jauh melebihi target, Gabriel juga akan membayarkan seluruh biaya liburan sang turis saat ia berkunjung ke Singapura beberapa waktu lalu, dan mengalokasikan sejumlah dana untuk seorang pelajar yang juga tertipu di Sim Lim Square. Kampanyenya akan berakhir pada 12 November. Menurut Channel NewsAsia, Mobile Air sudah mendapatkan 18 komplain tahun ini. CASE telah mengirimkan mereka sebuah surat yang meminta Mobile Air menandatangani sebuah perjanjian kesepakatan sukarela, yang mendorong mereka untuk menghentikan praktek tidak sehatnya, atau mereka akan didenda. Untuk toko ini dan Sim Lim Square sayangnya, kejadian ini telah mencoreng nama mereka. Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: Penipuan heboh membeli gadget di Singapura 

sumber::http://id.techinasia.com/turis-vietnam-ditipu-sim-lim-square-mobile-air-indiegogo-kampanye-online-iphone-6/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar